Minggu pagi kmaren seperti biasa saya dan Rinjani main sepeda keliling komplek. Di tengah jalan kita nemu bambu kecil (namanya apa ya?). Saya jadi inget mainan favorit saya di kampung waktu masih kecil dulu, tembak-tembakan bedil bambu. Oke, bambunya langsung dipungut bawa pulang. Let’s do it!
Cara bikinnya gampang. Tinggal potong satu ruas bambu. Trus satu ruas itu dipotong lagi jadi dua bagian, bagian badannya dan bagian pegangan untuk tusukannya. Bagian pegangan itu nanti dimasukin bambu yang udah dibentuk bulat sesuai ukuran bolongan badan bambu. Kira-kira seperti itu deh. Setelah selesai, siapkan pelurunya. Jangan lupa ya, tusukannya harus sedikit lebih pendek dari badan bambunya.
Pelurunya adalah kertas yang dibasahin sampe lembek. Pertama, masukin dulu satu gumpalan kecil peluru kertas di bagian ujung. Setelah itu masukin lagi gumpalan kecil yang kedua. Begitu yang kedua ini masuk dan ditusuk, yang pertama tadi akan terlontar disertai bunyi seperti ledakan, karena adanya gaya dorong angin dari peluru kedua. Peluru kedua ini sekarang berganti posisi jadi di bagian ujung bambu. Dan begitu seterusnya.
Rinjani ga ikut bantuin pas bikinnya karena prosesnya cuman memotong bambu aja. Tapi dia seneng banget main tembak-tembakannya. Biar lebih seru, bisa dibikin gambar target (gambar binatang misalnya) pake kertas putih yang ditempel di dinding, trus peluru kertasnya dibasahin pake bahan pewarna. Bisa kebayang kan, serunya?